Senin, 14 Agustus 2017

Semoga Lulus dengan Predikat terbaik!



Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Negara Jakarta terdiri dari Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan pengembangan, serta Pengabdian masyarakat.  Ketiga hal tersebut menjadi penting dan mempresentasikan sebuah komitmen seseorang dalam menjalankan kehidupan di lingkungan Universitas.  Dalam proses pendidikan dan pengajaran, terimplementasi dari sebuah system dimana suasana dan kondisi yang menggiring kepada pendidikan.  Kemudian, pada penelitian dan pengembangan merupakan harapan dan cita-cita yang harus terwujud dari setiap individu sebagai bukti bahwa penelitian dan pengembangan adalah sebuah kebutuhan dalam peningkatan kapasitas diri atau perguruan tinggi.  Selanjutnya dalam pengabdian masyarakat, merupakan sebuah kondisi dimana individu dituntut dan dirangsang jiwa sosialnya.  Selain itu, turun ke masyarakat adalah bentuk konret dan bukti bahwa sesame manusia memanglah harus saling membantu dan butuh satu sama lain.
Dalam tulisan ini, akan mengulas tentang karya jurnalistik, lanjutan rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta bagian 3.  Pada agenda ini, di fokuskan untuk mengimplementasikan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat.  Pengabdian masyarakat dipeuntukan untuk seluruh peserta yang berubah sifat menjadi panitia Pengabdian Masyarakat.  Pengabdian masyarakat di pimpin oleh Taufiq Miftahul Huda dari Teknik Mesin 2015.  Selama rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta bagian 3, dilihat nilai keaktifan dan kehadiran dalam kegiatan.  Lokasi pengabdian masyarakat dalam tahun ini dilaksanakan di Kampung Akuarium, Jakarta Utara.
Target pengabdian masyarakat tahun ini adalah pembangunan perpustakaan sebagai bukti konkret pencerdasan kehidupan bangsa kepada anak-anak penerus bangsa.  Dalam kegiatan setiap harinya, beberapa hari awal digunakan untuk observasi dan pembacaan lapangan sebagai salah satu pemahaman terhadap kondisi yang ada, karena kondisi lapangan akan didapat melalui pengamatan yang cermat dan pemetaan terhadap kondisi lapangan tempur.  Dalam melakukan observasi, selain mengamati, kami juga berbincang dan diskusi dengan tokoh masyarakat disana.  Dari hasil diskusi dan observasi, didapati kondisi yang membuat sedikit gamang, yaitu ada dua kubu dalam satu kawasan yang crash secara ideology.  Hal tersebut tidak membuat kami mengurunkan niat untuk tetep lanjut.
Kegiatan selama pengabdian masyarakat adalah pembangunan dan pengajaran untuk anak-anak disana.  Pembangunan dilaksanakan pertama adalah pengukuran ruangan dengan memberikan pasak di pojok-pojok dan menarik garis sebagai pembatas.  Kemudian, puing-puing digunakan untuk mempermurah alas bawah, dibanding menggunakan semen yang banyak.  Karena banyak mahasiswa teknik sipil, maka mereka lebih paham dan meleading di lapangan.  Selanjutnya, diperlukan Hebel untuk tembok ukuran tinggi sekitar 1 meter ke atas.  Setelah pemasangan Hebel, maka harus dipasang tiang konstruksi menggunakan baja ringan agar terlihat seperti kerangka bangunan.  Itulah konsep pembangunan yang dilaksanakan selama kurang lebih 2 pekan.  Namun, pada kenyataannya, konsep tidak berjalan maksimal dan efektif.  Kendala yang sering dialami adalah kekurangan sumber daya manusia dan pendanaan.
Terlepas dari hal tersebut, kegiatan lain yang terlaksana selama pengabdian masyarakat adalah Pengajaran.  Pengajaran dilaksanakan di masjid yang beratapkan terpal saja.  Masjid digunakan sebagai pusat kegiatan pengabdian masyarakat.  Anak-anak disana di ajarkan dan dalam kegiatan belajar digunakan metode yang menyenangkan.  Karena banyak mahasiswa dari PGSD, maka mereka banyak mengimplementasikan kehidupan kesehariannya.
Selain dua kegiatan yang menjadi focus, maka beberapa mahasiswa melakukan langkah konkret untuk memenuhi semua kebutuhan pengabdian masyarakat, yairu Dana Usaha.  Dana usaha dilakukan sebagai bukti bahwa pendanaan dalam kegiatan ini belum berjalan baik, maka dari itu diperlukan sumber-sumber pendanaan untuk melaksanakan dan mencapai tujuan Pengabdian Masyarakat.

Sabtu, 24 Juni 2017

“Karya Jurnalistik Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 (Dua)”



Setelah berhasil release karya jurnalistik sekitar satu pekan lalu tentang report perjalanan agenda Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017, membuat saya pekan ini harus kembali membuat karya jurnalistik.  Karya jurnalistik yang harus saya release tidak jauh berbeda dengan tulisan satu pekan lalu, hanya saja momentnya yang berbeda.  Karena keadaan dan konten yang berbeda ditampilkan pada saat lanjutan rangkaian Pelatihan kepemimpinan Mahasiswa tingkat universitas pekan lalu.
Dalam tulisan pertama, mengulas tentang Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 1 part 1 dan 2, maka dalam tulisan ini akan saya tuangkan tentang kelanjutannya yaitu report Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part 1 dan 2.
Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part 1, berlangsung pada hari Sabtu, 17 Juni 2017 bertempat di Aula Gedung Ki Hajar Dewantara lantai 8.  Dimulai seperti biasa dengan pembukaan dan tilawah, hari itu hanya ada satu pengisi materi yaitu Bang Arya Sandiyudha.  Beliau tidak asing lagi, karena saya sering mengikuti kegiatan dimana beliau yang menjadi narasumber.  Terakhir beliau berbicara tentang keadaan kondisi perpolitikkan di Indonesia sekitar satu tahun lalu dalam berbeda sesi.  Kemudian, ketika beliau hadir dalam Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part 1, beliau sudah berhasil menulis sebuah buku berjudul “Aktor baru Demokrasi” dimana didalamnya sedikit mengulas tentang kondisi dan keadaan Arab Spring yang saat ini sedang mencuat kepermukaan global, dimana peran utama yang sedang tersoroti adalah Qatar.  Beliau memang orang yang ekspert dibidangnya, karena beliau adalah pengamat politik yang juga menjadi pengamat tentang pergerakan kondisi negara Turki.  Bahkan beliau pernah mendapat gelar mengagumkan dari pemerintah Turki karena Ilmunya.  Diluar itu, saya memesan buku baru beliau lho…..
Disiang hari, seluruh peserta dibagi menjadi 4 kelompok besar dimana satiap kelompok membahas 1 issu yang di pantik oleh perwakilan dari Kakak-kakak Sospol BEMUNJ.  Saya dan kelompok mendapat satu isu tentang “Narkoba dan Human Trafficking”.  Kemudian, setelah dibahas dan dikupas tuntas tentang isu tersebut, kita harus mengimplementasikan dan menyampaikan isu tersebut lewat drama sosial, karena hal tersebut menjadi sebuah media atau sesuatu penyampaian pesan moral.
Part 1 selesai sampai disiang hari menjelang Ashar, kemudian esok harinya dilanjut Part 2.  Agenda part 2 dimulai agak siang dan lokasinya berada di Aula Daksinapati Kampus A, UNJ.  Agenda pertama setelah pembukaan adalah Presentasi kelompok tentang anjangsana dan kunjungan tugas kelompok.  Kelompok saya mempresentasikan tentang kunjungannya ke Kementrian P3A dan membahas tentang Kekerasan seksual, serta kami memaparkan data tentang kekerasan seksual yang terjadi di Inodensia dimana sangat mengagetkan yaitu, dominan terjadi kekerasan seksual adalah anak yang berpendidikan SMA ke Bawah, dimana hal tersebut tinggi karena keingintahuan anak-anak remaja pada masa ini.  Presentasi selanjutnya, kami memaparkan tentang kondisi BEM Universitas Indonesia, dimana tujuannya adalah melihat perbedaan dan perbandingan kondisi kampus UNJ dengan system BEM nya.

Setelah siang dan seluruh kelompok memaparkan tentang hasil kunjungannya, agenda hari itu ditutup sore hari dengan diskusi seluruh peserta yang dibantu oleh Kakak-kakak Dagri BEMUNJ.  Seluruh peserta dibagi menjadi 4 kelompok besar dan terdapat bahasan isu.  Kelompok besar saya di pimpin oleh Kak Muadz yaitu Kadep Dagri BEMUNJ, kami membahas tentang system parkiran di UNJ karena aka nada relokasi sekitar 6000 motor karena pembangunan gedung parker spiral yang sampai saat ini belum selesai dan harus segera dibangun kembali.  Karena sekitar 2 tahun kedepan apabila gedung tersebut tidak dibangun, akan roboh.  Hal tersebut membuat system parkiran akan semrawut jika tidak dibahas dan sesuai dengan keadaan saat ini.  System parker ganjil genap menjadi polemic karena tidak semua mahasiswa rumahnya terjangkau dengan kendaraan umum, kemudian dari hasil diskusi didapati motor boleh masuk kedalam kampus jika lokasi pakir sementara tidak memadai dan membangun parkiran tingkat konstruksi baja sementara untuk menambah lahan parker.  Tetapi sampai bulan September, system parkiran tetap seperti biasa karena mahasiswa masih banyak yang libur dan relokasi akan dimulai pada awal juli 2017 hingga bangunan parker spiral sudah diresmikan, dan diperkirakan sampai bulan desember.  Mahasiswa UNJ harus peka dengan kindisi kampusnya, dan mengawasi terus kebijakan yang dibuat oleh birokrat jika banyak yang tidak sesuai dengan kesejahteraan mahasiswa.

Rabu, 14 Juni 2017

“Karya Jurnalistik Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017”

Menulis merukan sebuah pekerjaan yang dikira sangan konkret dalam menuangkan segala pemikiran dan ide-ide dalam otak.  Biasanya, dalam sebuah pemikiran, terdapat banyak sekali ide-ide luar biasa atau bahkan abstrak.  Namun, perlu diketahui bahwa tidak akan sebuah ide berjalan dengan baik tanpa adanya penuangan dalam bentuk tulisan.  Maksudnya apa, jika sebuah gagasan belum mampu diimplementasikan dalam bentuk aplikasi, maka ada sebuah kesalah danalam penyampaian atau pemahaman dalam menyampaikan, maka dari itu perlu sebuah penuangan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan.

Dewasa ini, karya digunakan sebagai bentuk eksistensi seorang diri.  Sebuah karya diciptakan bahkan dipankan untuk melihat seberapa hebat dan berkapasitas apakah seorang dalam mencipta sebuah karya.  Karya pun bermacam-macam, ada karya tulis, karya ilmiah dan bentuk karya-karya lainnya.  Bahkan, sebuah karya lukisan abstrak akan bernilai tinggi, karena nilai dan substansi dari lukisan tersebut berhasil di terjemahkan.  Maka dari itu, sebuah karya akan mampu membuat seseorang dikenal dan meningkatkan lewat softskill yang dimiliki akan lebih menarik, jadi jangan takut untuk berkarya sesuai kemampuan dan potensi diri.
            
Karya jurnalistik, merupakan report atau karya dalam bentuk apapun untuk merepresentasikan sebuah kejadian yang dialami atau bahkan yang orang lain alami.  Bentuk karya ini, harus didukung dengan berbagai data, pemaparan, gagasan dan kesimpulan.  Kemudian, dalam melihat sebuah sudut pandang pun perlu dilakukan beberapa pertimbangan dalam pengambilan sample, jangan sampai keliru dan membuat karya bodong.  Dengan ini, maka saya harus menulis sebuah karya jurnalistik berdasarkan pengalaman dan sesuatu yang pernah dialami.

Dalam kesempatan ini, saya akan me-report kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa tingkat Universitas.  Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dibagi menjadi beberapa segmen, tetapi dalam tulisan ini, saya akan merangkum 2 rangkaian agenda yang sudah dilewati.
                
Dimulai dari PKMUNJ 1 Jilid 1, pada Ahad, 4 Juni 2017 bertempat di Lobby Gedung Ki hajar Dewantara, Kampus A, UNJ.  Agenda dimulai pagi jam 08.00 WIB.  Dalam agenda pertama, seperti biasa ada pembukaan hingga pengenalan dan kumpul kelompok untuk sosialisasi penugasan individu dan kelompok.  Agendanya hanya sampai sholat Dzuhur.  Setelah istirahat sholat, agenda dilanjut kembali dengan Materi yang diisi oleh Bambang Irawan (Koordinator Pusat BEMSI 2015).  Beliau memaparkan tentang “Public Relation”, dalam hal ini bisa jadi seorang mahasiswa superior dikampus namun menjadi anak ayam di lingkungan masyarakat, maksudnya apa, mengambil peran maksimal dimanapun kita berada, amanah dikampus oke, dimasyarakat pun tetap menjadi actor penting.  Bahaya jika hari ini menjadi mahasiswa tidak banyak mengambil peran di kampus dan di masyarakat rumah.  Karena untuk membangun hubungan bermasyarakat diperlukan sebuah jaringan dan menjadi keuntungan pribadi dalam membangun sebuah networking.  Beliau juga banyak menceritakan tentang pengalaman beliau menghadapi tipikal-tipikal orang yang heterogen.  Terlalu singkat memang jika berbicara tentang experience dilapangan, waktu terbatas hingga penutupan jam 14.30 WIB.
                
Agenda berikutnya dilanjut pekan berikutnya.  PKMUNJ 1 Jilid 2, Sabtu, 10 Juni 2017, dimana berlokasi di Gedung Hasyim lantai 3, dimulai seperti biasa dengan pembukaan.  Namun dipagi hari terdapat sesi materi yang disampaikan oleh Muh. Rusdi, beliau adalah Presiden KSPI (Kesatuan Serikat Pekerja Indonesia) atau dalam tatanan masyarakat nya adalah buruh.  Sebetulnya bertanya kenapa akhirnya harus diisi oleh narasumber yang berlatar buruh?  Namun terlepas dari itu, materi yang disampaikan adalah “Rekayasa Sosial”.  Materi ini sangat berbeda dengan yang lainnya, kita diajarkan untuk bagaimana mengkondisikan sebuah lingkungan agar tujuan kita tercapai dalam mengkondisikan.  Maksudnya apa, dalam berstrategi diperlukan banyak koordinasi dan pemaparan taktis, hingga teknis agar sebuah tujuan tercapai, merekayasa sebuah kondisi sosial akan membuat seolah-olah tidak ada apa-apa dan berjalan seperti biasa, namun dibalik itu terdapat sebuah rekaan atau strategi yang sedang dimainkan dalam membuat suatu hal berjalan dengan kehendak kita.  Namun perlu diperhatikan dalam membuat rekayasa sosial, jangan sampai peran-peran yang mengambil posisi penting belum begitu paham dan sampai sense-nya, dan terjadi kekeliruan dimana akhirnya dapat terbaca oleh pelaku lainnya.

                
Materi berikutnya adalah materi tentang “Kontra Intelligen”.  Melihat redaksi judulnya saja terlihat berat materinya, namun ini perlu disampaikan.  Dalam materi ini, diperlukan ketepatan dalam membaca peluang dan informasi, kesalah sedikitpun akan membuat blunder.  Disini kita diajarkan bagaimana kita mampu menjadi seorang intel, dengan mengumpulkan banyak informasi yang dibutuhkan, akses masuk yang mudah disetiap lini bahkan hingga mampu untuk berbaur di lingkungan yang heterogen.  Intinya satu, kita harus mampu menjadi oranglain agar tidak terlihat asing dengan yang lain.  Kemudian, dalam memahami kondisi ini diperlukan sebuah kemampuan dimana mampu mengumpulkan informasi dengan menarik hati dan menyentuh hati target agar tujuan kita tercapai.  Materi ini disampaikan oleh Moses.

Jumat, 16 September 2016

Profil diri dan Kontribusi yang akan saya berikan untuk Indonesia


            Berbicara tentang profil diri, maka meruntut dari biodata yang dijabarkan dalam sebuah tulisan.  Saya, Prasetyo Setiawan, akrab dipanggil Prast atau Tyo, sebuah nama yang diberikan dari kedua orang tua (G. warsito dan Esti).  Lahir di sebuah kota yang dijuluki kota Petir, karena intensitas petir dikota ini yang kadang tidak lazim hingga asia tenggara, yaitu Depok.  Kota yang pernah menjadi kota administratif ini, menjadi kota kebanggaan karena terlahir dari kota ini, tepat 20 tahunan lalu saya dilahirkan.  Dua puluh satu, merupakan tanggal lahir saya dan Desember adalah bulan lahir saya, tepatnya 21 Desember 1995.  Memiliki kisah unik saat sebelum dilahirkan, ibu saya ketika berangkat kerumah sakit Bhakti Yudha, yang berada di salah satu kecamatan di Depok ini, menjadi rumah sakit bersalin saya dan orang tua pergi membawa sebuah mobil Roti.  Sejak saya dilahirkan, tempat tinggal yang sampai saat ini saya dan kelurga saya tempati berdiri.  Beralamat di Jalan Pemuda Belimbing III, no. 14, kecamatan Pancoranmas, Depok.  Itulah rumah tempat kami tinggal.
Terlahir sebagai anak terakhir dan memiliki 2 kakak yang saat ini sudah berkeluarga semua, Alhamdulillah.  Kakak pertama saya bernama Arie Setiawan, terlahir di Tulungagung (asal kota Ibu saya), 06 Februari 1985, saat ini memiliki isteri (Fenthi Annawati) dan sudah dikaruniakan 3 orang anak bernama Muhammad Ghazi Al-Fikri Setiawan (9 tahun), Ghania Syamsa Mufidah Setiawan (6 tahun) dan Utsman Cordova (2 tahun).  Kemudian, Bayu Widi Setiawan (Depok, 27 September 1988), kakak kedua saya yang saat ini (juga) sudah tidak tinggal dirumah, memiliki isteri yang bernama Dwi Puji Septorini.
Sekolah Dasar 6 tahun, disalah satu sekolah terfavorit didaerahnya, SD Negeri Pancoranmas 2 Depok yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal, membuat orang tua saya tidak terlalu khawatir anaknya akan sekolah jauh.  Belum lagi, banyak tetangga yang anaknya juga sekolah disana sebagai kakak kelas saya, membuat orang tua saya tidak enggan untuk menitipkan kepada kakak kelas saya, walau hanya sekedar bareng berangkat atau pulang sekolah.  Sekolah tersebut juga berhasil meluluskan kakak saya yang ke-2, menjadi faktor kenapa saya disekolahkan disana.  Lulus tahun ajaran 2007/08, dengan hasil yang memuaskan, membuat motivasi ini semakin tinggi untuk melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya.
SMP Negeri 4 Depok, pelabuhan sekolah saya selanjutnya.  Sekolah terbaik ke-3 pada masa itu dan juga menjadi sekolah yang pernah (lagi) meluluskan kakak saya yang ke-2 menjadi pilihan saya.  Jarak yang tidak terlalu jauh untuk ditempuh dan lokasi yang strategis tidak jauh dari transportasi umum, membuat saya nyaman sekolah 3 tahun disana.  Belum lagi, dengan kegiatan-kegiatan yang saya lakukan selama sekolah disana.  Mulai dari ekstrakurikuler olahraga, organisasi internal dan kegiatan-kegiatan yang menunjang akademik dan pengembangan diri saya disana.  Basket, pelampiasan karena awalnya saya ingin ikut ekstrakurikuler sepak bola atau futsal, tidak tersedia sebagai ekskul.  Berlatih dari kelas sepuluh, dan merasa nyaman, hingga berhasil mengharumkan nama sekolah di kanca kejuaraan basket tingkat kota dan luar kota Depok.  Saya pernah berhasil menjadi bagian dari tim basket dan menggondol lebih dari 3 piala selama 3 tahun mengikuti basket di SMP saya.  Kemudian, saya juga aktif di OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).  Punya cerita berbeda dengan pengurus yang lain, saya diterima sebagai pengurus OSIS terjadi di pertengahan masa jabatan ketua pada saat itu.  Padahal, untuk menjadi pengurus OSIS, harus lulus LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) dan saya tidak pernah ikut LDKS, tetapi saya dipanggil karena beberapa faktor yang kemudian tawaran tersebut saya terima sebagai pengurus OSIS.
Setelah menempuh masa studi jenjang SD dan SMP di Depok, saya berambisi untuk melanjutkan studi SMA ke luar Depok, Jakarta tujuan saya.  Tapi tetap, Jakarta yang pinggiran tujuan saya, agar bisa pulang-pergi.  Mengikuti seluruh proses administrasi hingga akhir, serta mencoba tes di salah satu SMA terbaik di Depok pada masa itu.  Semua yang saya lakukan tidak berbuah manis, saya tidak diterima sekolah di Jakarta dan SMA Negeri 2 Depok (salah satu sekolah terbaik di Depok). Namun, hal tersebut tidak membuat saya kecewa, bahkan membuat saya bangga karena memang Allah sudah menunjukan saya tidak diterima disekolah tersebut.  Tidak jadi masalah sekolah di sekolah swasta, SMA IT Nururrahman, sekolah Islam terpadu pilihan saya.  Bukan hanya pilihan saya, tetapi juga pilihan dan ridho orang tua.  Banyak cerita dan pengalaman selama 3 tahun.  Sekolah yang saya nilai berbeda dengan sekolah lainnya, bahkan setara swasta lainnya.  Guru-guru nya sangat friendly, tidak selalu menempatkan posisi sebagai guru, mereka juga berorientasi dengan murid-muridnya.  Hal tersebut yang membuat beda dan saya sangat nyaman akan keadaan tersebut.  Seluruh agenda dan kegiatan belajar mengajarnya juga menambah ilmu, serta pengalaman siswanya.  Mulai dari kegiatan Muhadhoroh, yang membuat siswa-siswanya belajar untuk public speaking, hingga kebiasaan baiknya yang memberikan waktu untuk warganya sholat dhuha dan tilawah bersama.  Itu baru dari kebiasaan dan kegiatan yang menunjang perkembangan baik siswanya.  Ekskulnya pun, membuat siswanya semakin terpacu untuk berkembang, yaitu mewajibkan beladiri Karate atau Taekwondo.  Saya menggeluti Taekwondo, hingga pernah mempersembahkan 2 Emas untuk sekolah dari kejuaraan-kejuaraan yang saya ikuti.  Dilain waktu, saya juga pernah mengikuti Pelatda (Pelatihan tingkat daerah) sebagai perwakilan sekolah.
Di bidang akademik, saya pernah mengikuti 2 OSK (Olimpiade Sains tingkat Kota) sebagai perwakilan sekolah.  Ditahun pertama, saya mengikuti olimpiade Fisika dan Geografi di tahun berikutnya sebagai perwakilan sekolah.  Kemudian, saya juga aktif di OSIS SMA IT Nururrahman.  Ditahun pertama, saya dipercaya menjadi Ketua OSIS, padahal kelas X belum masanya untuk menjabat sebagai ketua.  Kemudian, pada tahun berikutnya, saya terpilih jadi Wakil Ketua OSIS.
Berhasil lulus dengan nilai yang baik dan banyak pengalaman, serta pengembangan diri yang ditempa di SMA, membuat saya diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNJ 2014, padahal saya masuk melalui jalur mandiri atau melalui tes.

Pilihan sebagai mahasiswa Teknik Mesin UNJ, bukanlah pilihan pertama, karena awalnya saya mau masuk di jurusan Fisika.  Mengapa demikian? Saya punya kakak yang pernha studi di Fisika, ia cerita bahwa nantinya di Fisika ada peminatan tentang atom.  Sejak saat itu, saya tertarik di Fisika, karena ingin mengambil peminatan atom.  Saya berfikir dan mencoba merefleksikan diri, bahwa Indonesia ini kaya akan Uranium.  Uranium merupakan bahan baku untuk pembuatan Nuklir.  Nuklir yang ingin saya kembangkan adalah untuk sumber energy listrik atau PLTN (pembangkit Listrik tenaga Nuklir).  Saya ingin belajar tentang nuklir, karena Indonesia dalam waktu lama akan kehabisan batu bara sebagai sumber energy listrik terbesar saat ini.  Tetapi, pengembangan nuklir di Indonesia saat ini belum dimanfaatkan baik sebagai energy listrik dan tidak bergantung pada batu bara.  Jika berhasil, Indonesia akan menjadi negara yang tidak bergantung pada batu bara sebagai sumber listrik.  Hal tersebut, harusnya dapat di suppot oleh pemerintah dan bangsa ini.  Mereka masih takut, bahwa dampak dari nuklir jikalau benar berhasil di dirikan di Indonesia akan mengalami kebocoran dan berbahaya bagi kesehatan.  Maka dari itu, saya ingin sekali mengembangkan ilmu tentang nuklir dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal tersebut.  Itulah kontribusi yang akan saya berikan kepada Indonesia, guna Indonesia makmur dan terwujudna Indonesia yang lebih mandiri.

Baituzzakah Pertamina, Beasiswa BAZMA 2016, Scholarship Baituzzakah Pertamina

Jumat, 17 Februari 2012

Kisah Seorang Penjual Kambing dan Usahanya

Sekitar akhir bulan januari 2012,tepatnya hari sabtu siang,saya dan keluarga pergi untuk silaturahmi dengan saudara saya(bilang aja Mbah) yang berada di daerah joglo,kebun jeruk. Ditengah perjalanan ternyata macet total hingga sulit untuk melanjutkan perjalanan,akgirnya saya dan keluarga memutuskan untuk berputar arah dan      memilih untuk melewati jalan lain.
Tepat didaerah Bintaro saya pun bergegas mencari masjid karena waktu hampir maghrib."prast?dimana kisah penjual kambingnya???","nah ini dia ceritanya!"
Setelah sholat maghrib,kami sekeluarga mencari tempat makan disekitar masjid,ternyata tertuju kepada tempat makan kecil ukuran 5x5 meter dengan menu utama kambing, ada sop kambing, gule kambing, dll(jadi ngiler nulisnya,hehehe).Di sana kita memesan sop kambing, gule kambing, dan sate kambing. Ditengah kegiatan makan, penjual kambing menanyakan kepada kami,"pak mau ditambah?GRATIS?",saya pun agak bingung karena Gratis.Akhirnya ditambahlah gule dan sop kambingnya,saya berfikir "kenapa kalo nambah itu gratis?".Akgirnya saya menarik kesimpulan ternyata penjual kambing tersebut memiliki pemikiran "kalau nambah gratis,karena nambah,tapi kalau bilang pesen 1 lagi berarti kita memesan bukan nambah". Disana saya dan keluarga sangat salut dengan caranya penjual kambing itu berdagang.
Tapi hal yang paling menarik adalah ketika penjual tersebut bercerita tentang perkembangan usahanya.Awalnya pernjual kambing tersebut hanya usaha aqiqah, ternyata dari sekian lama penjual kambing tersebut menggeluti profesinya sebagai pengusaha aqiqah,berkembanglah menjadi tempat makan dengan menu utama kambing. Hal yang paling saya saluti ketika penjual kambing tersebut adalah saat ketika penjual kambing tersebut ingin mengaqiqahkan anaknya,ia hanya memiliki kambing dengan umur yang kurang,dalam beraqiqah ada syarat tertentu dalam beraqiqah,ternyata pejual kambing tersebut tidak menyalahi aturan,ia pun malah menyedekahkan kambingnya dan Allah itu maha adil,di balaskannya dengan bisa beraqiqahlah penjual kambing tersebut.
Di akhir kami deberikan kartu nama dan dipesankan kalau lewat mampir walau sekedar minum teh,wah sengguh hebat mennurut saya.

Minggu, 01 Januari 2012

revolusi yang menjadikan semangat menggebu

sekitar 2 jam yang lalu,secara tidak sengaja saya menemukan sebuah buku milik kakak saya
akhirnya saya membacanya,awalnya saya hanya ingin membacanya sekilas,ternyata baru baca pada bab awal membuat saya penasaran dan membacanya dengan serius hingga selesailah dalam waktu sekitar 2 jam lebih
taukah apa yang saya dapatkan dari buku yang saya baca tadi???saya mendapatkan banyak ilmu tentang isi dari buku yang saya baca tadi
buku tersebut memberikan motivasi kepada para marketing atau para pengusaha untuk yang mempromosikan jasa/barang yang akan dijual/ditawarkan
saya berfikir apakah saya bisa berUsaha,sedangkan saya adalah pelajar SMA yang sekolah setiap hari,artinya saya harus bisa membagi waktu sekolah saya dan berUsaha.Setelah membaca buku tadi,saya seperti diberikan motivasi sehingga semangat berUsaha saya dapat sukses tanpa terganggu sekolah saya
dalam buku tersebut saya di berikan cara agar saya dapat mempromosikan Usaha saya pada dunia maya,ternyata dalam berUsaha tidak hanya dapat mempromosikan pada dunia nyata ternyata dengan berkembangnya teknologi dunia maya sangat berpengaruh pada sebuah proses kelangsungan hidup.Kembali pada usaha promosi pada dinia maya,dalam buku yang saya baca tadi setiap masyarakat pasti memiliki social network sebut saja facebook,twitter,yahoo messanger,dll.kitapun pasti memiliki media tersebut,dari media tersebut kita bisa mempromosikan Usaha kita pada teman-teman kita,bisa menulis pada status kita atau bahkan kita bisa langsung chat pada teman-teman kita.janganlah media social pada dunia maya kita menjadi sampah,maksudnya apabila kita memiliki fb,twitter,dll hanya menjadi sampah tanpa berguna bagi kita,hal itu membuat kita merasa rugi jika kita memiliki Usaha.sebaiknya mulai dari sekarang kita yang memiliki akun-akun tersebut dimanfaatkan,apabila tidak bisa atau tidak mau lebih baik di non aktifkan saja.
Setelah dapat mempromosikan lewat dunia maya lihat hasilnya pada satu bulan berikutnya,bagaimana hasil kita setelah mempromosikan Usaha kita pada dunia maya.
Pada bab selanjutnya saya diberikan saran,yaitu dengan cara melihat kiat-kiat sukses para pengusaha yang sukses dengan cara mempromosikan Usahanya pada dunia maya,setelah kita lihat lalu kita amati dan langsung kita ikuti bagaimana cara mereka bisa sukses.
Terlepas dari itu semua,kita pun tidak boleh terlalu mengandalkan promosi pada dunia nyata,kita pun juga harus promosi pada dunia nyata pula.
Setelah membaca buku tersebut saya pun sadar saya harus bisa mengikuti cara yang telah diberikan kepada buku ini pada saya dan para pembaca buku ini lainnya,saya berterima kasih kepada mas Ali Akbar pada bukunya yang berjudul "Playboy Marketing"

Minggu, 16 Oktober 2011

Akhirnya Bisa juga!

alhamdulillah yah..........!

baru hari ini bisa buat blogger dan baru akan tahu bagaimana memainkannya, dalam pembuatan blogger ini saya merasa agak binggung dengan password email yang jarang sekali saya aktifkan lagi.  Tapi akhirnya bisa juga deh,hehehe
Ternyata dari situ kita bisa dapat pelajaran"jangan pernah menyerah dalam melakukan sesuatu",setuju kah kalin?????
Semoga pembuatan blogger saya dapat bermanfaat buat saya dan para browser, dan semoga saya pun dapat belajar dan menambah Ilmu dalam permbuatan blogger ini.aminnnnn