Setelah berhasil
release karya jurnalistik sekitar satu pekan lalu tentang report perjalanan
agenda Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017,
membuat saya pekan ini harus kembali membuat karya jurnalistik. Karya jurnalistik yang harus saya release
tidak jauh berbeda dengan tulisan satu pekan lalu, hanya saja momentnya yang
berbeda. Karena keadaan dan konten yang
berbeda ditampilkan pada saat lanjutan rangkaian Pelatihan kepemimpinan
Mahasiswa tingkat universitas pekan lalu.
Dalam tulisan
pertama, mengulas tentang Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta 2017 1 part 1 dan 2, maka dalam tulisan ini akan saya tuangkan tentang
kelanjutannya yaitu report Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta 2017 2 part 1 dan 2.
Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part 1, berlangsung
pada hari Sabtu, 17 Juni 2017 bertempat di Aula Gedung Ki Hajar Dewantara
lantai 8. Dimulai seperti biasa dengan
pembukaan dan tilawah, hari itu hanya ada satu pengisi materi yaitu Bang Arya
Sandiyudha. Beliau tidak asing lagi,
karena saya sering mengikuti kegiatan dimana beliau yang menjadi narasumber. Terakhir beliau berbicara tentang keadaan
kondisi perpolitikkan di Indonesia sekitar satu tahun lalu dalam berbeda
sesi. Kemudian, ketika beliau hadir
dalam Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part
1, beliau sudah berhasil menulis sebuah buku berjudul “Aktor baru Demokrasi”
dimana didalamnya sedikit mengulas tentang kondisi dan keadaan Arab Spring yang
saat ini sedang mencuat kepermukaan global, dimana peran utama yang sedang
tersoroti adalah Qatar. Beliau memang
orang yang ekspert dibidangnya, karena beliau adalah pengamat politik yang juga
menjadi pengamat tentang pergerakan kondisi negara Turki. Bahkan beliau pernah mendapat gelar
mengagumkan dari pemerintah Turki karena Ilmunya. Diluar itu, saya memesan buku baru beliau
lho…..
Disiang hari,
seluruh peserta dibagi menjadi 4 kelompok besar dimana satiap kelompok membahas
1 issu yang di pantik oleh perwakilan dari Kakak-kakak Sospol BEMUNJ. Saya dan kelompok mendapat satu isu tentang
“Narkoba dan Human Trafficking”. Kemudian,
setelah dibahas dan dikupas tuntas tentang isu tersebut, kita harus
mengimplementasikan dan menyampaikan isu tersebut lewat drama sosial, karena
hal tersebut menjadi sebuah media atau sesuatu penyampaian pesan moral.
Part 1 selesai
sampai disiang hari menjelang Ashar, kemudian esok harinya dilanjut Part
2. Agenda part 2 dimulai agak siang dan
lokasinya berada di Aula Daksinapati Kampus A, UNJ. Agenda pertama setelah pembukaan adalah
Presentasi kelompok tentang anjangsana dan kunjungan tugas kelompok. Kelompok saya mempresentasikan tentang
kunjungannya ke Kementrian P3A dan membahas tentang Kekerasan seksual, serta
kami memaparkan data tentang kekerasan seksual yang terjadi di Inodensia dimana
sangat mengagetkan yaitu, dominan terjadi kekerasan seksual adalah anak yang
berpendidikan SMA ke Bawah, dimana hal tersebut tinggi karena keingintahuan
anak-anak remaja pada masa ini.
Presentasi selanjutnya, kami memaparkan tentang kondisi BEM Universitas
Indonesia, dimana tujuannya adalah melihat perbedaan dan perbandingan kondisi
kampus UNJ dengan system BEM nya.
Setelah siang
dan seluruh kelompok memaparkan tentang hasil kunjungannya, agenda hari itu
ditutup sore hari dengan diskusi seluruh peserta yang dibantu oleh Kakak-kakak
Dagri BEMUNJ. Seluruh peserta dibagi
menjadi 4 kelompok besar dan terdapat bahasan isu. Kelompok besar saya di pimpin oleh Kak Muadz
yaitu Kadep Dagri BEMUNJ, kami membahas tentang system parkiran di UNJ karena
aka nada relokasi sekitar 6000 motor karena pembangunan gedung parker spiral
yang sampai saat ini belum selesai dan harus segera dibangun kembali. Karena sekitar 2 tahun kedepan apabila gedung
tersebut tidak dibangun, akan roboh. Hal
tersebut membuat system parkiran akan semrawut jika tidak dibahas dan sesuai
dengan keadaan saat ini. System parker
ganjil genap menjadi polemic karena tidak semua mahasiswa rumahnya terjangkau
dengan kendaraan umum, kemudian dari hasil diskusi didapati motor boleh masuk
kedalam kampus jika lokasi pakir sementara tidak memadai dan membangun parkiran
tingkat konstruksi baja sementara untuk menambah lahan parker. Tetapi sampai bulan September, system
parkiran tetap seperti biasa karena mahasiswa masih banyak yang libur dan
relokasi akan dimulai pada awal juli 2017 hingga bangunan parker spiral sudah
diresmikan, dan diperkirakan sampai bulan desember. Mahasiswa UNJ harus peka dengan kindisi
kampusnya, dan mengawasi terus kebijakan yang dibuat oleh birokrat jika banyak
yang tidak sesuai dengan kesejahteraan mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar