Sabtu, 24 Juni 2017

“Karya Jurnalistik Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 (Dua)”



Setelah berhasil release karya jurnalistik sekitar satu pekan lalu tentang report perjalanan agenda Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017, membuat saya pekan ini harus kembali membuat karya jurnalistik.  Karya jurnalistik yang harus saya release tidak jauh berbeda dengan tulisan satu pekan lalu, hanya saja momentnya yang berbeda.  Karena keadaan dan konten yang berbeda ditampilkan pada saat lanjutan rangkaian Pelatihan kepemimpinan Mahasiswa tingkat universitas pekan lalu.
Dalam tulisan pertama, mengulas tentang Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 1 part 1 dan 2, maka dalam tulisan ini akan saya tuangkan tentang kelanjutannya yaitu report Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part 1 dan 2.
Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part 1, berlangsung pada hari Sabtu, 17 Juni 2017 bertempat di Aula Gedung Ki Hajar Dewantara lantai 8.  Dimulai seperti biasa dengan pembukaan dan tilawah, hari itu hanya ada satu pengisi materi yaitu Bang Arya Sandiyudha.  Beliau tidak asing lagi, karena saya sering mengikuti kegiatan dimana beliau yang menjadi narasumber.  Terakhir beliau berbicara tentang keadaan kondisi perpolitikkan di Indonesia sekitar satu tahun lalu dalam berbeda sesi.  Kemudian, ketika beliau hadir dalam Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta 2017 2 part 1, beliau sudah berhasil menulis sebuah buku berjudul “Aktor baru Demokrasi” dimana didalamnya sedikit mengulas tentang kondisi dan keadaan Arab Spring yang saat ini sedang mencuat kepermukaan global, dimana peran utama yang sedang tersoroti adalah Qatar.  Beliau memang orang yang ekspert dibidangnya, karena beliau adalah pengamat politik yang juga menjadi pengamat tentang pergerakan kondisi negara Turki.  Bahkan beliau pernah mendapat gelar mengagumkan dari pemerintah Turki karena Ilmunya.  Diluar itu, saya memesan buku baru beliau lho…..
Disiang hari, seluruh peserta dibagi menjadi 4 kelompok besar dimana satiap kelompok membahas 1 issu yang di pantik oleh perwakilan dari Kakak-kakak Sospol BEMUNJ.  Saya dan kelompok mendapat satu isu tentang “Narkoba dan Human Trafficking”.  Kemudian, setelah dibahas dan dikupas tuntas tentang isu tersebut, kita harus mengimplementasikan dan menyampaikan isu tersebut lewat drama sosial, karena hal tersebut menjadi sebuah media atau sesuatu penyampaian pesan moral.
Part 1 selesai sampai disiang hari menjelang Ashar, kemudian esok harinya dilanjut Part 2.  Agenda part 2 dimulai agak siang dan lokasinya berada di Aula Daksinapati Kampus A, UNJ.  Agenda pertama setelah pembukaan adalah Presentasi kelompok tentang anjangsana dan kunjungan tugas kelompok.  Kelompok saya mempresentasikan tentang kunjungannya ke Kementrian P3A dan membahas tentang Kekerasan seksual, serta kami memaparkan data tentang kekerasan seksual yang terjadi di Inodensia dimana sangat mengagetkan yaitu, dominan terjadi kekerasan seksual adalah anak yang berpendidikan SMA ke Bawah, dimana hal tersebut tinggi karena keingintahuan anak-anak remaja pada masa ini.  Presentasi selanjutnya, kami memaparkan tentang kondisi BEM Universitas Indonesia, dimana tujuannya adalah melihat perbedaan dan perbandingan kondisi kampus UNJ dengan system BEM nya.

Setelah siang dan seluruh kelompok memaparkan tentang hasil kunjungannya, agenda hari itu ditutup sore hari dengan diskusi seluruh peserta yang dibantu oleh Kakak-kakak Dagri BEMUNJ.  Seluruh peserta dibagi menjadi 4 kelompok besar dan terdapat bahasan isu.  Kelompok besar saya di pimpin oleh Kak Muadz yaitu Kadep Dagri BEMUNJ, kami membahas tentang system parkiran di UNJ karena aka nada relokasi sekitar 6000 motor karena pembangunan gedung parker spiral yang sampai saat ini belum selesai dan harus segera dibangun kembali.  Karena sekitar 2 tahun kedepan apabila gedung tersebut tidak dibangun, akan roboh.  Hal tersebut membuat system parkiran akan semrawut jika tidak dibahas dan sesuai dengan keadaan saat ini.  System parker ganjil genap menjadi polemic karena tidak semua mahasiswa rumahnya terjangkau dengan kendaraan umum, kemudian dari hasil diskusi didapati motor boleh masuk kedalam kampus jika lokasi pakir sementara tidak memadai dan membangun parkiran tingkat konstruksi baja sementara untuk menambah lahan parker.  Tetapi sampai bulan September, system parkiran tetap seperti biasa karena mahasiswa masih banyak yang libur dan relokasi akan dimulai pada awal juli 2017 hingga bangunan parker spiral sudah diresmikan, dan diperkirakan sampai bulan desember.  Mahasiswa UNJ harus peka dengan kindisi kampusnya, dan mengawasi terus kebijakan yang dibuat oleh birokrat jika banyak yang tidak sesuai dengan kesejahteraan mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar